Yang musti kamu tau, @triomacan2000 salah satu akun yang jadi sorotan di Indonesia, bukan artis, bukan group vocal dangdut, bukan pula calon presiden yang mencari sensasi melain akun pemerhati isu publik utk pencerahan, perangi korupsi, kemunafikan
pemimpin negeri. Provokasi utk utamakan Kejujuran dan anak bangsa yang
CERDAS dan MERDEKA. Banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya sosok dibalik akun ini. Akun ini banyak menyebut orang penting di pemerintahan, seperti Jokowi, Dahlan Iskan, Yusril Iza M. dll. Semua di bahas secara gamblan, dari kebobrokan pemerintah, korupsi sampai Urusan Keluarga tokoh Politik.
Menurut UU tentang IT dan membahas tentang pencemaran nama baik dan penyalahgunaan informasi IT Seharusnya akun @triomacan bisa saja dilaporkan dan di adili kalau saja apa yang di kicaukan di twitter tentang isu-isu yang beredar selama ini tidak sesuai fakta. Tapi melihat sisi lainnya, menarik untuk disimak bagi para pemuda indonesia agar bisa menambah wawasan tentang isu-isu politik yang sedang terjadi di Bangsa ini.
Akun ini memiliki followers yang cukup banyak, sekitar 503.5K
terlalu berat dikonsumsi kalo ngebahas tentang isi dari tweet @triomacan2000. Yang biasanya kita follow akun kata-kata bijak, akun tentang Zodiak, atau aku tentang komedi. Jadinya berbanding terbalik kurang lebihnya 180 derajat celcius.. hahaha
Kita bahas yang ringan-ringan aja. Akun ini recomended banget buat kamu pengguna akun twitter aktif. Itung-itung buat menambah informasi, pencerahan. Bukan berarti melatih menjadi provokativ, mejelek-jelekkan orang bukannn... Pokoknya yang jelek dibuang, yang baik-baik kita ambil.
Kicauan Hantu @triomacan2000 sempat dibahas di Acara tivi swasta Metro TV pada Selasa 21 januari 2014. Dimana tim Realitas secara khusus investigasi tentang siapa jati diri dari pemilik akun ini.
Kalau apa yang di kicaukan @triomacan2000 adalah sebuah fakta ini akan menjadi berita yang sangat Luar Biasa. Akan menjadi akun pencerahan bagi warga Indonesia, karena mampu menguak kebobrokan-kebobrokan yang terjadi di negeri ini.
0 comments: